Kejadian
Satu:
Kamu mendengar sahabat terbaikmu
menjelek-jelekkan kamu di depan suatu kelompok. Ia tidak tahu bahwa kamu
mendengar percakapannya. Baru lima menit sebelumnya, dia bicara manis-manis di
depan kamu. Kamu merasa tersinggung dan dikhianati.
Pilihan reaktif
Labrak dia, lalu pukul dia.
Depresi berat.
Anggap dia pembohong bermuka dua dan
jangan mau ajak omong lagi selama dua bulan.
Balas jelek-jelekkan dia.
Pilihan proaktif
Maafkan dia.
Ajak bicara baik-baik.
Jangan digubris dan beri kesempatan.
Sadarlah bahwa dia punya kelemahan seperti kamu dan bahwa sesekali kamupun
ngomongin dia tanpa bermaksud buruk.
Kejadian
Dua:
Sudah satu tahun kamu bekerja di toko,
dan selama ini kamu sangat setia dan dapat diandalkan. Tiga bulan yang lalu,
masuk karyawan baru. Baru-baru ini, dia diberikan giliran jaga sabtu sore, yang
kamu nanti-nantikan.
Pilihan Reaktif
Habiskan separuh waktumu dengan
mengeluh kepada semua orang, tentang keputusan yang tidak adil itu.
Amat-amati setiap karyawan baru dan
cari kelemahannya.
Yakinlah bahwa atasanmu sentimen sama
kamu.
Malas-malasan kalau sedang
giliran.jaga.
Pilihan Proaktif
Bicara sama atasanmu, mengapa karyawan
baru itu yang mendapatkan giliran jaga yang lebih baik.
Tetap menjadi karyawan pekerja keras.
Belajar untuk meningkatkan prestasi.
Kalau kamu yakin jalanmu buntu, cari
pekerjaan lain.
BAHASA
REAKTIF
|
BAHASA
PROAKTIF
|
Aku
coba deh
|
Akan
aku kerjakan
|
Aku
memang begitu kok
|
Seharusnya
aku bisa lebih baik daripada itu
|
Aku
tidak bisa berbuat apa-apa
|
Mari
kita pelajari kemungkinan-kemungkinannya
|
Aku
terpaksa
|
Aku
memilihnya
|
Aku
tidak bisa
|
Pasti
ada jalan
|
Kamu
merusak hariku
|
Takkan
kubiarkan suasana hatimu yang jelek itu menular padaku.
|
Sumber: The 7 HABITS of Highly Effective TEENS, Sean Covey.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar