Minggu, 22 April 2012

7.10. Rawatlah Jiwamu




Apa sih yang menggerakkan jiwamu? Film bagus? Buku bagus? Pernahkah kamu menonton film yang membuatmu menangis? Apanya sih yang menggugahmu? Apa sih yang menginspirasimu? Musik? Kesenian? Berada di alam?

Yang saya maksudkan jiwa adalah batin yang berada di bawah permukaan dirimu sehari-hari. Jiwamu adalah pusatmu, di mana terletak keyakinan dan nilai-nilaimu. Jiwa adalah sumber tujuan, makna, dan kedamaian batin. Mengasah gergaji di bidang rohaniah artinya meluangkan waktu untuk memperbaharui dan membangkitkan batinmu. Seperti yang ditulis oleh penulis terkenal, Pearl S. Buck, “Di dalam diriku ada tempat di mana aku hidup sendirian dan di sanalah kamu perbaharui mata airmua yang tidak pernah kering.”


Bagaimana Caranya Memelihara Jiwamu
Ketika masih remaja saya mendapat kekuatan dengan menulis dalam jurnal, mendengarkan musik yang baik, dan melewatkan waktu sendirian di pegunungan. Itu adalah cara saya untuk memperbaharui jiwa. Walaupun ketika itu saya tidak berpikir begitu. Saya juga mendapatkan kekuatan dari kutipan-kutipan yang memberikan inspirasi, seperti yang berikut ini dari mantan Menteri Pertanian Amerika Serikat, Ezra Taft Benson:

“Orang-orang yang menyerahkan hidupnya kepada Tuhan akan menemukan bahwa ia bisa lebih memanfaatkan hidup mereka ketimbang mereka sendiri. Ia akan memperdalam sukacita mereka, mengembangkan visi mereka, mempertajam pikiran mereka, menguatkan otot-otot mereka, membangkitkan semangat mereka, melipatgandakan berkat mereka, menambah peluang mereka, dan mencurahkan kedamaian.”
Jiwamu adalah tempat yang sangat pribadi dalam hidupmu. Dengan sendirinya, ada banyak cara untuk merawatnya. Berikut ini adalah beberapa ide yang diberikan oleh remaja:
·         Melaksanakan ibadah
  • Berdoa
  • Membaca buku yang memberikan inspirasi
  • Merenung
  • Meditasi
  • Melayani orang lain
  • Menulis jurnal
  • Berjalan-jalan
  • Melukis
  • Menulis sajak atau musik
  • Mendengarkan musik yang membangkitkan semangat
  • Main instrumen musik
  • Ngobrol dengan teman-teman yang membuatku menjadi diri sendiri
  • Merenungkan sasaran-sasaran serta pernyataan misi pribadi

Berikut ini adalah teknik-teknik merawat jiwa untuk kamu pertimbangkan:

Kembali ke Alam
Ada sesuatu yang ajaib dalam hal kembali ke alam yang tak mungkin ada tandingnya. Walaupun kamu tinggal di pusat kota yang jauh dari sungai, gunung, atau pantai, biasanya akan ada taman yang bisa kamu kunjungi. Saya pernah mewawancarai seorang pemuda bernama Ryan yang belajar tentang kuasa kesembuhan Alam di tengah-tengah kehidupan di rumah yang benar-benar kacau.

Pernah, ketika sekolah menengah, saya mengalami masa-masa gelap di mana tampaknya segalanya kacau. Ketika itulah saya temukan lubang sungai. Sebenarnya hanya sebuah kali kecil di antara pepohonan di belakang rumah seorang petani tua. Tetapi itu menjadi tempat pelarian saya. tak ada orang lain di sana, tak kedengaran suara manusia. Sungguh indah. Berenang di sana membuat saya merasa damai dengan alam. Setiap kali saya stress, pasti saya ke sana. Seolah-olah hidup saya bisa kembali normal.

Ada orang yang berpaling pada agama yang terorganisir untuk mendapatkan petunjuk, tetapi saya sendiri sulit berpaling dari agama. Saya memang punya agama dan saya cukup taat. Tetapi terkadang sulit bagi saya untuk bangun pagi dan pergi beribadah, karena semua orang selalu bilang, “jangan terlalu murunglah. Segalanya juga nanti beres. 

Pokoknya berpeganglah pada imanmu. Segalanya akan beres deh sama keluargamu.” Saya rasa perkataan orang-orang itu omong kosong. Ayolah. Mana mungkin sih keluarga selalu beres. Keluarga saya nyatanya selalu kacau.
Saya pergi ke sungai, lalu saya tidak merasa dihakimi. Tempat itu tidak menggurui saya. dengan mengikuti contohnya, kedamaian serta ketenangan yang ada di sana, itulah yang saya butuhkan untuk menenangkan segalanya. Saya jadi merasa segalanya akan beres.

Sumber: The 7 HABITS of Highly Effective TEENS, Sean Covey.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar