Orang
yang “Yes-Man”
K3 mewakili hal-hal yang mendesak
tetapi tidak penting. Kuadran 3 ini dicirikan oleh berusaha menyenangkan semua
orang dan menanggapi semua keinginan mereka. Kuadran 3 ini menipu karena
hal-hal ini yang mendesak tampaknya penting. Sebenarnya, sering kali tidak.
Umpamanya, telepon bordering memang mendesak, tetapi sering kali begitu tidak
pentingnya., aatau lebih parah lagi, dari seorang pemasar jarak jauh! K3 penuh
dengan kegiatan-kegiatan yang penting bagi orang lain tetapi tidak penting
bagimu – hal-hal yang kamu ingin bilang tidak tetapi tidak bisa karena takut
menyinggung perasaan orang lain.
Perkenalkan orang yes-man di K3, yang sungguh sulit untuk mengatakan tidak kepada
apapun atau siapapun. Ia begitu berusaha menyenangkan semua orang sehingga
biasanya ia akhirnya malah tidak menyenangkan siapapun, termasuk dirinya
sendiri. Ia sering kali takluk kepada tekanan sesama karena ia suka menjadi
populer dan tidak mau lain dari pada yang lain. Motonya adalah, “Besok, aku
akan lebih bersikap asertif – kalau kamu tidak keberatan”.
Kalau teman-temannya mampir secara
mendadak dan ingin mengajaknya bergadang, ia pokoknya tidak berani menolak
mereka. Ia tidak mau mengecewakan teman-temannya. Tidak menjadi soal apakah
keesokan harinya ia ada ujian dan perlu belajar dan perlu tidur.
Walaupun ia bilang kepada adiknya bahwa
ia akan membantu mengerjakan soal metematika, ia tidak bisa menolak telepon
masuk yang menghabiskan waktunya walaupun tidak penting.
Saya rasa kita semua, termasuk diri
saya sendiri, punya sedikit K3 di dalam diri kita. Tetapi kita takkan
mencapai banyak kalau kita mengatakan ya
kepada segalanya dan tidak pernah belajar memfokuskan kepada yang penting.
Komedian Bill Cosby mengatakannya dengan baik: “Saya tidak tahu kunci sukses,
tetapi kunci kegagalan adalah berusaha menyenangkan semua orang”. K3 adalah
salah satu kuadran terburuk untuk ditempatikarena tidak punya tulang punggung.
Kuadran ini berubah-ubah dan akan ikut arah angin.
Akibat kebanyakan menghabiskan waktu di
K3 adalah
- Reputasi sebagai “tukang menyenangkan orang”
- Kurang disiplin
- Merasa seperti keset kaki bagi orang lain yang menginjak-injaknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar