Orang
yang Suka Menunda-nunda
Marilah kita mulai dengan K1, hal-hal
yang mendesak sekaligus penting. Akan selalu ada hal-hal K1 yang tidak dapat
kita kendalikan, dan harus dilaksanakan, seperti menolong anak yang sedang
sakit atau memenuhi batas waktu yang penting. Tetapi kita juga menyebabkan
banyak sakit kepala K1 karena kita suka menunda-nunda, seperti kalau kita
menunda-nunda PR lalu harus setengah mati sepanjang malam belajar untuk ujian
atau kalau kita telantarkan terlalu lama mobil kita dan harus membawanya ke
bengkel. K1 adalah bagian dari hidup, tetapi kalau kamu terlalu banyak
menghabiskan waktu di K1, percayalah kamu akan stres dan jarang berprestasi
seperti potensimu.
Perkenalkan Orang yang suka
menunda-nunda, yang berlama-lama di K1. Mungkin kamu kenal dia. Motonya adalah,
“Aku akan berhenti menunda-nunda – nanti”. Jangan harap ia mau mengerjakan atau
belajar untuk ujian hingga malam terakhir. Dan jangan harap ia mau meluangkan
waktu untuk mengisi bensin; biasanya ia terlalu sibuk untuk menyetir.
Orang yang suka menunda-nunda kecanduan
kemendesakkan. Ia suka menunda-nunda …. Hingga menjadi krisis. Tetapi ia suka
seperti itu, karena mengerjakan segalanya pada menit-menit terakhir membuatnya
bersemangat. Malah, otaknya takkan bekerja sebelum ada suatu keadaan darurat.
Ia bisa sukses di bawah tekanan.
Merencanakan sebelumnya adalah mustahil
bagi orang yang suka menunda-nunda, karena itu akan merusak keseruan
mengerjakan segala-galanya di menit-menit terakhir.
Saya bisa memaklumi orang yang suka
menunda-nunda karena saya sendiri begitu ketika sekolah menengah. Dulu saya
suka berpikir hebat ya kalau bisa tidak belajar sepanjang semester lalu
mati-matian pada malam sebelum ujian dan masih mendapat nilai yang baik.
Alangkah tololnya! Memang saya lulus, tetapi saya tidak belajar apapun dan saya
harus mersakan akibatnya ketika kuliah, dan dalam banyak hal saya merasakan
akibatnya hingga sekarang.
“Saya
suka malas-malasan hingga di akhir semester dan mati-matian selama dua minggu
terakhir. Ketika nilainya ke luar, IP saya 3,7 hingga 3,8, tetapi saya tidak
merasa pantas mendapatkannya karena semua anak lain selalu menyerahkan tugas
tepat waktunya dan mengerjakan apa yang seharusnya mereka kerjakan. Mereka
tidak stres. Begitulah saya maunya”.
Akibat kebanyakan menghabiskan waktu di
K1 adalah:
- Stres dan kecemasan
- Kelelahan
- Prestasi yang biasa-biasa saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar