Ketika masih kecil, saya sangat sadar
akan pipi saya yang gemuk. Ayah saya bilang bahwa ketika lahir, pipi saya
begitu gemukya sehingga dokter tidak tahu harus memukul yang mana. Saya ingat
sekali seorang cewek tetangga pernah mengolok soal pipi saya. Adik saya, David,
mencoba membela saya dengan mengatakan bahwa pipi saya itu banyak ototnya.
Ternyata jadi bumerang, dan saya dijuluki si “Pipi Berotot”.
Di kelas delapan, Ayah saya menyuruh
saya mendaki gunung agar saya lebih tangguh. Produk sampingan yang tidak di
duga adalah pipi saya tidak gemuk lagi. Tetapi, dengan bertambahnya usia, saya
semakin sadar akan banyak lagi hal lainnya lagi, seperti tidak punya senyum
sempurna seperti beberapa teman saya atau jerawat yang lagi-lagi muncul seperti
kebiasaan buruk yang susah hilangnya.
Sebelum kamu membandingkan dirimu
dengan para cewek dan cowok di sampul majalah Cosmopolitan dan Muscle and
Fitness, dan mulai membenci tubuh serta penampilanmu, ingatlah bahwa ada
ribuan remaja sehat dan bahagia yang tidak punya tulang pipi yang tinggi, atau
otot-otot kekar yang menonjol. Ada banyak penyanyi sukses, pembawa acara
obrolan, penari, atlit, aktor, dan aktris, yang punya segala macam
ketidaksempurnaan fisik. Kamu tidak perlu pakai steroid atau melakukan
pembesaran dada untuk bisa bahagia. Kalau kamu tidak punya “tampang”atau tipe
tubuh yang di cap masyarakat kita sebagai “ideal”, memangnya kenapa? Toh yang
sekarang ini populer bisa jadi berubah besok.
Yang penting adalah merasa sehat secara
fisik --- dan bukannya penampilan. Oprah Winfrey, pembawa acara obrolan, paling
tepat mengungkapkannya: “Kamu harus merubah persepsimu. Persoalannya bukanlah
bobot tubuh --- melainkan merawat dirimu sendiri setiap harinya”.
Sumber: The 7 HABITS of Highly Effective TEENS, Sean Covey.
Sumber: The 7 HABITS of Highly Effective TEENS, Sean Covey.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar