Sabtu, 21 April 2012

2.1. Mulailah Dengan Mengingat-ingat Tujuan Akhirmu


     Mungkin kamu tidak sadar, tetapi pasti selalu kamu lakukan. Ya, memulai dengan mengingat-ingat tujuan akhirmu itu. Pasti kamu gambar cetak birunya dulu sebelum bangun rumah kan?. Pasti kamu baca resepnya dulu sebelum memanggang kue. Pasti kamu buat outline (garis besar) nya dulu sebelum nulis skripsi kan (setidaknya mudah-mudahan begitu). Itu kan bagian dari hidup.
     Marilah kita mengalaminya sekarang juga dengan menggunakan daya imajinai kita. Carilah tempat di mana kamu bisa sendirian tanpa terganggu.
    Sekarang kosongkanlah pikiranmu. Jangan kuatirkan soal sekolah, teman, keluarga, atau apapun. Fokus saja sama saya, tarik nafas dalam-dalam, dan bukalah pikiranmu.
     Dalam benakmu, bayangkanlah seeorang berjalan ke arahmu kira-kira masih setengah blok jauhnya. Mulanya, kamu tidak tahu siapa dia. Ketika semakin dekat, tiba-tiba kamu sadar, percaya atau tidak, dia adalah diri kamu sendiri. Tetapi dia bukan kamu yang sekarang ini, melainkan seperti yang kamu inginkan satu tahun lagi.
Sekarang renungkanlah.

     Apa saja yang telah kamu perbuat dengan hidupmu di tahun yang sudah lewat?
     Bagaimana perasaanmu?
     Seperti apa sih kamu ini?
   Karakteristik apa saja yang kamu miliki? (ingat ya, ini adalah kamu seperti yang kamu inginkan setahun lagi).
   Sekarang kembali ke masa sekarang. Kalau kamu olahragawan yang baik dan sungguh mencoba eksperimen ini, mungkin kamu bisa berhubungan dengan batinmu. Kamu bisa merasakan apa yang penting bagimu dan apa yang ingin kamu caai tahun depan. Itulah yang disebut memulai dengan mengingat-ingat tujuan akhirmu. Dan ini bahkan tidak ada salahnya.
    Seperti yang ditemukan oleh Jim, memulai dengan mengingat-ingat tujuan akhir adalah cara yang ampuh untuk membantu mengubah impian menjadi kenyataan:

Kalau saya frustasi atau depresi, telah saya temuka sesuatu yang sungguh membantu. Saya pergi ke suatu tempat di mana saya bisa sendirian, lalu saya pejamkan mata saya, dan saya bayangkan saya mau ke mana setelah dewasa nanti. Saya berusaha membayangkan gambar keseluruhan dari impian, lalu otomatis saya mulai memikirkan apa syaratnya untuk bisa sampai ke sana. Apa yang perlu saya ubah. Teknik ini saya mulai sejak kelas Sembilan, dan sekarang saya sedang dalam perjalanan menuju berubahnya impian-impian itu menjadi kenyataan.

    Malah, memikirkan hari esok bisa membangkitkan semangat dan seperti yang diakui oleh anak senior sekolah menengah berikut ini, bisa membantumu mengendalikan hidupmu:

Dulunya, saya tidak pernah merencanakan apapun dalam hidup saya. Saya lakukan saja segalanya yang muncul. Pikiran bahwa kita seharusnya puya tujuan akhir, tidak pernah terpikirkan oleh saya. Saya jadi bersemangat ketika mengetahuinya, karena tiba-tiba saya bisa berpikir lebih dari yang sekarang ini. Sekarang saya bukan saja merencanakan pendidikan saya melainkan juga memikirkan bagaimana saya ingin membesarkan anak-anak saya, bagaimaa saya ingin megajar keluarga saya, dan kehidupan rumah tangga yang seperti apa yang saya inginkan. Sayalah yang mengendalikan hidup saya dan tidak lagi terbawa angin!.

  
 Mengapa sih begitu penting kita punya tujuan akhir? Akan saya berikan dua alasan. Yang pertama adalah karena kamu berada di persimpangan jalan, dan jalan yang kamu pilih sekarang akan mempengaruhimu selamanya. Alasa keduanya adalah bahwa kalau kamu tidak memutuskan masa depanmu sendiri, orang lainlah yang akan memutuskan masa depanmu. 


Sumber: The 7 HABITS of Highly Effective TEENS, Sean Covey.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar