Mungkin kamu tidak sadar, tetapi pasti
selalu kamu lakukan. Ya, memulai dengan mengingat-ingat tujuan akhirmu itu.
Pasti kamu gambar cetak birunya dulu sebelum bangun rumah kan?. Pasti kamu baca
resepnya dulu sebelum memanggang kue. Pasti kamu buat outline (garis besar) nya
dulu sebelum nulis skripsi kan (setidaknya mudah-mudahan begitu). Itu kan
bagian dari hidup.
Marilah kita mengalaminya sekarang juga
dengan menggunakan daya imajinai kita. Carilah tempat di mana kamu bisa
sendirian tanpa terganggu.
Sekarang kosongkanlah pikiranmu. Jangan
kuatirkan soal sekolah, teman, keluarga, atau apapun. Fokus saja sama saya,
tarik nafas dalam-dalam, dan bukalah pikiranmu.
Dalam benakmu, bayangkanlah seeorang
berjalan ke arahmu kira-kira masih setengah blok jauhnya. Mulanya, kamu tidak
tahu siapa dia. Ketika semakin dekat, tiba-tiba kamu sadar, percaya atau tidak,
dia adalah diri kamu sendiri. Tetapi dia bukan kamu yang sekarang ini,
melainkan seperti yang kamu inginkan satu tahun lagi.
Sekarang renungkanlah.
Apa saja yang telah kamu perbuat dengan
hidupmu di tahun yang sudah lewat?
Bagaimana perasaanmu?
Seperti apa sih kamu ini?
Karakteristik apa saja yang kamu
miliki? (ingat ya, ini adalah kamu seperti yang kamu inginkan setahun lagi).
Sekarang kembali ke masa sekarang.
Kalau kamu olahragawan yang baik dan sungguh mencoba eksperimen ini, mungkin
kamu bisa berhubungan dengan batinmu. Kamu bisa merasakan apa yang penting
bagimu dan apa yang ingin kamu caai tahun depan. Itulah yang disebut memulai
dengan mengingat-ingat tujuan akhirmu. Dan ini bahkan tidak ada salahnya.
Seperti yang ditemukan oleh Jim,
memulai dengan mengingat-ingat tujuan akhir adalah cara yang ampuh untuk
membantu mengubah impian menjadi kenyataan:
Kalau
saya frustasi atau depresi, telah saya temuka sesuatu yang sungguh membantu. Saya
pergi ke suatu tempat di mana saya bisa sendirian, lalu saya pejamkan mata
saya, dan saya bayangkan saya mau ke mana setelah dewasa nanti. Saya berusaha
membayangkan gambar keseluruhan dari impian, lalu otomatis saya mulai
memikirkan apa syaratnya untuk bisa sampai ke sana. Apa yang perlu saya ubah.
Teknik ini saya mulai sejak kelas Sembilan, dan sekarang saya sedang dalam
perjalanan menuju berubahnya impian-impian itu menjadi kenyataan.
Malah, memikirkan hari esok bisa
membangkitkan semangat dan seperti yang diakui oleh anak senior sekolah
menengah berikut ini, bisa membantumu mengendalikan hidupmu:
Dulunya,
saya tidak pernah merencanakan apapun dalam hidup saya. Saya lakukan saja
segalanya yang muncul. Pikiran bahwa kita seharusnya puya tujuan akhir, tidak
pernah terpikirkan oleh saya. Saya jadi bersemangat ketika mengetahuinya,
karena tiba-tiba saya bisa berpikir lebih dari yang sekarang ini. Sekarang saya
bukan saja merencanakan pendidikan saya melainkan juga memikirkan bagaimana
saya ingin membesarkan anak-anak saya, bagaimaa saya ingin megajar keluarga
saya, dan kehidupan rumah tangga yang seperti apa yang saya inginkan. Sayalah
yang mengendalikan hidup saya dan tidak lagi terbawa angin!.
Sumber: The 7 HABITS of Highly Effective TEENS, Sean Covey.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar