Minggu, 22 April 2012

7.7. Carilah Tempatmu Sendiri


Walaupun mungkin kamu perlu menanggung topik-topik yang tidak mau sukai di sekolah, carilah topik-topik yang kamu sukai dan tekunnilah. Ambilah pelajaran tambahan, bacalah buku-buku, dan tontonlah film-film tentang topik yang bersangkutan. Jangan biarkan sekolah menjadi satu-satunya sumber pendidikanmu. Jadikanlah dunia ini kampusmu.


Kamu harus sipa mengalami masalah dalam pelajaran tertentu. Kecuali kamu seorang Einstein, setiap topik takkan mudah bagimu. Eh, saya tarik lagi deh ucapan saya barusan. Albert Einstein yang terkenal itu justru gagal dalam matematika dan dianggap tolol selama bertahun-tahun.

Kalau kamu pernah berkecil hati karena sekolah, janganlah putus sekolah (kamu pasti menyesal). Pokoknya bertekunlah. Akhirnya pasti kamu temukan sesuatu yang kamu sukai atau sesuatu yang bisa kamu mahiri.

Saya pernah mewawancarai seorang anak yang sangat dominan otak kanannya bernama Chris, yang bercerita betapa lamanya waktu yang dibutuhkan agar cocok dengan sekolah dan menemukan tempatnya sendiri:

Sampai saya masuk sekolah. Sebenarnya saya anak yang bahagia. Lalu anak-anak menemukan bahwa belajar itu sulit bagias saya dan mereka suka mengata-ngatai saya. Saya lamban dalam matematika, bahasa inggris dan tata bahasa. Saya ingat duduk di kelas suatu hari, di bagi jadi kelompok, ketika seorang cewek dalam kelompok saya berdiri dan berkata, “saya tidak mau bekerja sma dengan si idiot ini”, sambil menunjuk saya. Saya sungguh nelangsa jadinya.

Sampai sekolah menengah pertama, saya sulit membaca. Seorang psikolog datang ke rumah kami suatu hari dan setelah mengadakan berbagai tes terhadap diri saya, bilang sama ibu saya bahwa saya takkan pernah bisa membaca. Ibu saya begitu marahnya sehingga orang itu di usir dari rumah kami. Bertahun-tahun kemudian, sebagai murid sekolah menengah yang baru, suatu hari saya ambil buku fiksi ilmiah, dan di luar dugaan, ternyata sungguh mudah dibacanya. Kish dlam buku itu merangsang imajinasi saya lalu dunia ini bukan lagi kata-kata melainkan gambar di benak saya. Saya baca jilid-jilid lanjutannya lalu mulai membaca buku-buku lain dan jadi sangat tertarik membaca dan belajar. Perbendaharaan kata saya meningkat. Saya mulai lebih pandai berbicara dan menggunakan lebih banyak kata-kata.

Ketika itulah saya mulai hebat dalam kesenian. Ternyata saya punya mata yang luar biasa untuk bentuk dan warna. Saya dikaruniai dalam cat air, cat minyak, lukisandan disain. Saya juga bisa menulis dengna baik. Saya menulis tentang pengalaman-pengalaman saya. Saya menulis sajak. Menjelang akhir sekolah menengah, saya banyak memenangkan pertunjukkan galeri seni dan kepercayaan diri saya pun meningkat.

Sumber: The 7 HABITS of Highly Effective TEENS, Sean Covey.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar