Enam
manusia terperangkap dalam suatu kebetulan,
dalam
udara dingin yang menusuk, masing-masing memiliki
sepotong
kayu, atau begitulah katanya.
Api
unggunnya perlu diberikan kayu lagi, orang yang pertama
mengeraskan
hatinya, karena di antara wajah-wajah yang
Orang
berikutnya melihat seorang yang bukan dari grejanya,
dan
tidak rela memberikan kayunya.
Yang
ketiga duduk dengan pakaian compang-camping,
ia tutup jaketnya rapat-rapat, kenapa ia harus
mengorbankan
kayunya
demi menghangatkan orang kaya?
Yang
kaya duduk diam membayangkan kekayaan yang dimilikinya,
dan
bagaimana caranya mempertahankan miliknya dari
orang
miskin pemalas itu.
Wajah
yang berkulit hitam itu mencerminkan hasrat menuntut
balas
sementara apinya mati, karena yang ia lihat pada kayunya adalah
peluang
untuk menuntut balas terhadap orang berkulit putih.
Orang
terakhir dalam kelompok yang malang ini tidak mau berbuat
apa-apa
kecuali ada untungnya, memberi hanya kepada mereka
yang
memberi lebih dahulu, adalah prinsipnya.
Kayu-kayu
mereka, yang mereka pegang erat-erat dalam
tangan
kaku mereka, membuktikan dosa mereka, mereka bukan mati akibat
udara
dingin diluar --- mereka mati karena dingin dalam hati
Sumber: The 7 HABITS of Highly Effective TEENS, Sean Covey.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar