Minggu, 22 April 2012

6.1. Tipe Menghindar, Mentolerir, Memanfaatkan. Yang Manakah Dirimu??




Profil Tukang Menghindar
Tukang menghindar itu takut (terkadang ketakutan setengah mati) akan perbedaan. Mereka sangat terganggu kalau ada yang warna kulitnya beda, beribadah kepada Allah yang beda, atau mengenakanm jeans yang mereknya beda, karena mereka yakin cara hidup merekalah yang “terbaik”, “benar”, atau “satu-satunya”. Mereka suka mengolok mereke-mereka yang beda, sambil merasa sedang menyelamatkan dunia dari semacam wabah. Mereka takkan ragu-ragu mengungkapkannya secara fisik kalau perlu dan sering kali ikut-ikutan geng, klik, atau anti-kelompok karena ada kekuatan dalam jumlah besar.

Profil Tukang Mentolelir

Tukang mentolelir percaya bahwa semua orang punya hak untuk beda. Mereka tidak menghindari keragaman tetapi juga tidak merangkulnya. Moto mereka adalah: “Urus dirimu sendiri dan aku akan mengurus diriku sendiri. Jangan ganggu aku dan aku takkan mengganggu kamu”. 

Walaupun mereka bisa dekat, mereka takkan pernah mewujudkan sinergi karena mereka pandang perbedaan sebagai hambatan, bukan sebagai potensi kekuatan. Mereka tidak tahu apa yang meraka lewatkan.

Profil Tukang Memanfaatkan
Tukang memanfaatkan menghargai perbedaan. Mereka memandang perbedaan-perbedaan sebagai keuntungan, bukan kelemahan. Mereka menemukan bahwa dua orang yang cara berpikirnya beda mencapai lebih banyak ketimbang dua orang yang cara berpikirnya sama. Mereka sadar bahwa memanfaatkan perbedaan tidaklah berarti kamu harus sependapat dengan perbedaan-perbedaan itu, seperti menjadi pendukung Demokrat atau Republik, melainkan sekedar menghargainya. Dimata mereka, Keragaman = Percik Kreatif = Peluang.

Jadi, kamu berada di spektrum yang mana? Lihatlah baik-baik.kalau pakaian seseorang tidak cocok dengan kamu, apakah kamu menghargai gaya berpakainnya yang unik atau kamu pikir “mereka tidak gaya”?

Ingat-ingatlah kelompok  yang punya keyakinan agama yang berbeda dengan kamu. Apakah kamu hargai keyakinan mereka atau apakah kamu anggap mereka sebagai orang aneh?

Kalau seseorang hidup di bagian lain di kotamu, apakah kamu merasa mereka bisa mengajarkan sesuatu kepadamu, atau, apakah kamu mencap mereka apa seperti itu?

Sebenarnya, memanfaatkan keragaman adalah pergumulan bagi kebanyakan dari kita, tergantung pada apa persoalannya. Umpamanya, mungkin kamu menghargai keragaman rasial seta kebuadayaan, namun menghina seseorang yang cara berpakaiannya beda.

Sumber: The 7 HABITS of Highly Effective TEENS, Sean Covey.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar