Profil
Tukang Menghindar
Tukang menghindar itu takut (terkadang
ketakutan setengah mati) akan perbedaan. Mereka sangat terganggu kalau ada yang
warna kulitnya beda, beribadah kepada Allah yang beda, atau mengenakanm jeans yang mereknya beda, karena mereka
yakin cara hidup merekalah yang “terbaik”, “benar”, atau “satu-satunya”. Mereka
suka mengolok mereke-mereka yang beda, sambil merasa sedang menyelamatkan dunia
dari semacam wabah. Mereka takkan ragu-ragu mengungkapkannya secara fisik kalau
perlu dan sering kali ikut-ikutan geng, klik, atau anti-kelompok karena ada
kekuatan dalam jumlah besar.
Profil Tukang Mentolelir
Walaupun mereka bisa dekat, mereka
takkan pernah mewujudkan sinergi
karena mereka pandang perbedaan sebagai hambatan, bukan sebagai potensi
kekuatan. Mereka tidak tahu apa yang meraka lewatkan.
Profil Tukang Memanfaatkan
Tukang memanfaatkan menghargai
perbedaan. Mereka memandang perbedaan-perbedaan sebagai keuntungan, bukan
kelemahan. Mereka menemukan bahwa dua orang yang cara berpikirnya beda mencapai
lebih banyak ketimbang dua orang yang cara berpikirnya sama. Mereka sadar bahwa
memanfaatkan perbedaan tidaklah berarti kamu harus sependapat dengan
perbedaan-perbedaan itu, seperti menjadi pendukung Demokrat atau Republik,
melainkan sekedar menghargainya. Dimata mereka, Keragaman = Percik Kreatif =
Peluang.
Jadi, kamu berada di spektrum yang mana? Lihatlah baik-baik.kalau pakaian seseorang tidak cocok dengan kamu, apakah kamu menghargai gaya berpakainnya yang unik atau kamu pikir “mereka tidak gaya”?
Ingat-ingatlah kelompok yang punya keyakinan agama yang berbeda
dengan kamu. Apakah kamu hargai keyakinan mereka atau apakah kamu anggap mereka
sebagai orang aneh?
Kalau seseorang hidup di bagian lain di
kotamu, apakah kamu merasa mereka bisa mengajarkan sesuatu kepadamu, atau,
apakah kamu mencap mereka apa seperti itu?
Sebenarnya, memanfaatkan keragaman
adalah pergumulan bagi kebanyakan dari kita, tergantung pada apa persoalannya.
Umpamanya, mungkin kamu menghargai keragaman rasial seta kebuadayaan, namun
menghina seseorang yang cara berpakaiannya beda.
Sumber: The 7 HABITS of Highly Effective TEENS, Sean Covey.
Sumber: The 7 HABITS of Highly Effective TEENS, Sean Covey.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar