Sabtu, 14 April 2012

Dahulukan Yang Utama


Kebiasaan 3: Dahulukan yang Utama
Daya Kemauan dan Daya Menolak


Saya sedang mendengarkan pidato lewat kaset ketika pembicaraannya membandingkan berbagai tantangan yang dihadapi para remaja zaman sekarang dengan yang hidup 150 tahun yang lalu. Saya dengarkan dengan penuh minat. saya sependapat dengan sebagian besar ucapannya sampai ia bilang begini: ”Tantangan yang dihadapi remaja 150 tahun yang lalu adalah kerja keras. Tantangan yang dihadapi remaja sekarang adalah kurangny kerja keras”.
 Apa! Saya berkata kepada diri sendiri. Kurang kerja keras? Apa sih maksudmu? Rasanya remaja sekarang lebih sibuk dan lebih keras bekerja ketimbang yang sudah-sudah. Saya lihat dengan mata kepala saya sendiri setiap hari. Antara sekolah. Kegiatan ekstrakulikuler, tim, klub, organisasi, atletik, pekerjaan paruh waktu, membantu mengasuh adik, dan seterusnya, nafas saja tidak sempat. Kurang kerja keras? Ha! Memerah sapi dan memperbaiki pagar kedengarannya tidak lebih sulit dari pada mengatur waktu untuk berbagai aspek kehidupan remaja modern.

Ayolah kita hadapi. Banyak kan yang harus kamu kerjakan sedangkan waktunya tidak cukup. Setelah pulang sekolah kamu harus latihan, lalu bekerja. Kamu juga harus belajar untuk ujian biologi besok. Dan jangan lupa menelepon pacarmu. Di atas segalanya itu, kamu harus olahraga. Anjingmu juga perlu diajak jalan-jalan. Dan kamarmu berantakan. Apa yang kamu perbuat?

Kebiasaan 3, Mendahulukan yang Utama, bisa membantu. Ini adalah soal belajar menentukan prioritas dan mengatur waktumu sehingga yang penting didhulukan bukan di tunda. Tetapi kebiasaan ini sih lebih dari sekedar mengatur waktu. Mendahulukan yang utaa juga soal belajar mengatasi ketakutanmu dan bertahan di saat-saat yang sulit.
Dalam kebiasaan 2, kamu memutuskan apa saja yang utama bagimu. Maka, kebiasaan 3 adalah mendahulukan yang utama itu dalam hidupmu. 
Tentu, kita bisa mempunyai sederet sasaran serta niat baik, tetapi melaksanakannya, mendahulukannya, sulit. Itulah sebabnya saya sebut Kebiasaan 3 sebagai kebiasaan daya kemauan (kekuatan untuk mengatakan ya kepada hal-hal yang penting bagimu) dan daya menolak (kekuatan untuk mengatakan tidak kepada hal-hal yang kurang penting dan terhadap tekanan sesama). Tiga kebiasaan ini saling membangun satu sama lain. Kebiasaan 1 mengatakan, “Kamulah pengemudinya, bukan penumpangnya”. Kebiasaan 2 mengatakan, “Putuskanlah kamu mau kemana dan buatlah peta untuk sampai ke sana”. Kebiasaan 3 mengatakan, ‘Ke sanalah! Jangan biarkan hambatan-hmbatan membuatmu menyimpang dari tujuan!”

Sumber: The 7 HABITS of Highly Effective TEENS, Sean Covey.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar